Selasa, Agustus 25, 2009

Kembali Terulang Didepan Mata

Mengapa harus terjadi lagi.........
Belum lama kejadian di rumahnya, di suatu hari sewaktu si anak sedang bermain dan bercanda dengan teman sebaya tetangganya, dia melihat kasur, guling, dan bantal di rumah itu sedang dijemur. Kembali trauma dan ketakutan si anak muncul tanpa disadarinya. Sambil ngobrol dan bercanda si anak mengawasi semua sahabatnya yang sedang dijemur. Ternyata yang dikuatirkan benar2x terjadi, seorang tukang kasur dipanggil dan melangkah masuk kerumah tetangganya. Setelah terjadi tawar menawar ongkos kerja dan harga kasur barunya, maka si tukang kasur bersiap2x untuk membongkar kasur yang tadinya sedang dijemur. Tidak ada yang tahu dan mengerti apa yang dirasakan si anak, ia melihat kasur, guling2x, dan bantal2xnya menjerit ketakutan. Kali ini sahabat2x yang menjadi korbannya adalah sebuah kasur yang lebarnya kurang lebih 160 cm, 6 buah guling, dan 5 buah bantal. Pertama2x si tukang kasur menggelar kasur baru yang masih belum berisi kapuk, kemudian setelah siap kasur yang dijemur ditarik dan mulailah si tukang kasur menyayat sisi atas kasurnya, lalu setelah jahitannya tersayat, ggrreekkkkk......... Tukang kasur itu menyobek kasur itu sepanjang lebar kasurnya, kemudian mengeluarkan kapuknya dengan memutuskan semua benang tengah penahan kapuknya. Dia melihat kasur sahabatnya mengeliat2x kesakitan dan ia hanya terpaku dengan perasaan takut. Dia mencoba bertanya kepada temannya, “Apakah yang dibongkar itu kasurmu ?” “Bukan kok”, jawab temannya. “Trus gulingmu ada yang ikut dibongkar ?” “Nah kalau guling ada, yang ini nih punyaku.” Si anak bingung kok gulingnya mau dibongkar, tapi kok girang sekali. Ternyata kegembirannya itu disebabkan karena nanti temannya akan dibelikan guling baru.
Yang menakutkan, seorang perempuan muda di rumah itu tidak sabar ingin membantu si tukang kasur agar pekerjaannya cepat selesai. Dia mengambil sebilah pisau, lalu mulai menyayat guling2xnya satu per satu, setelah menyayat jahitan dan terbuka langsung disobek, krreeeekkk......... lalu segera mengeluarkan kapuknya. Satu per satu pula guling2x sahabatnya mengeliat2x kesakitan. Setelah semua guling tergeletak tanpa kapuk, tiba giliran bantal2xnya yang dibongkar kemudian kapuknya dikeluarkan.
Tidak lama selesailah acara membongkar kasur, guling, dan bantalnya, kemudian semua kasur, guling, dan bantal yang sudah terkulai tidak berdaya dimasukkan kedalam sebuah bak besar lalu direndam air hingga semalaman.

Keesokan harinya kakak perempuan anak tetangga itu mulai mencuci kasur, guling, dan bantalnya. Sang kakak perempuan memulai dengan menyayat jahitan bulatan guling2xnya, sehingga yang tersisa hanyalah selembar kain persegi panjang. Setelah semua gulingnya selesai dilanjutkan dengan menyayat dan membelah bantal2xnya menjadi dua bagian. Terakhir adalah si kakak perempuan mulai mencuci kasurnya dengan membersihkan semua benang2x tengah serta benang samping penahan kapuk. Dan karena ukuran kasurnya cukup lebar, maka sang kakak perempuan berteriak memanggil pembantunya untuk dibantu membelah dua kasur itu, kemudian kkrreeeeeekkkk......... kasur itu mulai terbelah dua.Pemandangan itu sangat mengerikan di mata si anak, ia melihat semua sahabatnya menjerit dan menggeliat kesakitan saat disayat dan dibelah. Tidak ada yang pernah tahu dan mengerti bila pemandangan itu semakin menambah dalam trauma si anak yang membawa akibat semakin eratnya ikatan batin si anak dengan benda2x yang bernama kasur, guling , dan bantal.

1 komentar: