Selasa, Juni 22, 2010

Pemandangan Mengerikan Sepulang Sekolah

Pembantaian Masih Terjadi
Siang hari setelah pulang sekolah, aku bersama beberapa teman" ku harus mengejakan tugas di rumah salah seorang teman. Sampai di rumahnya, ada ritual penjemuran kasur yang mengusik ketenanganku. Sebab 4 kasur merah pink garis putih yang dijemur, sepertinya masih baru dibuat, atau baru diisi kapuk, sangat padat. Benar" pemandangan yang sangat mengganggu 'n mengundang kegelisahan. Ternyata setelah sampai diteras samping rumahnya, terlihat dua orang tukang kasur sedang membongkar kasur, kasur merah biru garis putih yang dibongkar dan kapuknya sudah hampir habis dikeluarkan. Tidak jauh dari tempat pembantaian, masih ada 3 kasur, kasur oranye kuning merah garis abu", 3 guling dan 3 bantal dengan corak yang sama. Ketiga kasur guling bantal itu sepertinya memang sengaja dikorbankan untuk menambah kapuk kasur barunya. Kasur lama yang dibongkar pasti kapuknya tidak akan mencukupi bila kapuknya dipindah ke kasur baru, karena kasur baru isinya pasti jauh lebih padat. Pemandangan yg memilukan juga terlihat karena ada 8 kasur terkulai tanpa kapuk, kasur pink oranye garis putih, kasur kembar dua merah biru hijau kuning abu", kasur pink biru garis putih, kasur merah pink biru garis putih, dan 3 kasur lagi adalah kasur korban oranye kuning merah garis abu", dan tidak ketinggalan 8 guling dan 8 bantal dengan corak yang sama terkulai juga tanpa kapuk. Setelah itu terlihat seorang tukang kasur menarik kasur oranye kuning merah garis abu", aku mulai berdebar" dan tercekat melihat kasur itu menjerit" ketakutan, benar" memilukan dan menyedihkan, lagi" tanpa sadar aku sudah ereksi. Tak lama sudah terdengar suara yang seakan" mengiris hati, kkkrrrreeeeekkkkkkk...... tukang kasur itu dengan tanpa perasaan menyayat pinggiran atas kasur dengan cutter, dan terus menyayat hingga sisi samping kasurnya dari atas hingga bawah.... kkkkreeeeeekkkkkkk..... Setelah itu kulit kasur yang bagian bawah diijak, dan kulit kasur bagian atas ditarik....... grekkkk..... greekkkk.... grekkkk... greek... greekk..... greek... suara kasur yang sobek karena benang tengah penahan kapuk lepas krn dipaksa ditarik dan menyisakan lubang" di kasurnya. Tidak terbayang rasa sakitnya yang luar biasa. Andai bisa 'n memungkinkan, aku ingin tengkurap di kasur itu sebelum benang tengahnya ditarik sambil mengusap"kan ereksiku....... Saat itu aku hanya bisa diam membisu tanpa berbuat apa". Dan seorang teman menegur "Weh ngeliat kasur dibongkar aja sampeng bengong gitu", dengan sedikit malu aku menjauh dari tempat pembantaian itu. Dan setiap terdengar bunyi.. kkkkrreeekkkk..... kkkrrreeekkk... perasaanku langsung gelisah, gundah, kesal, jengkel, marah, dan segalanya bercampur jadi satu. Sungguh satu hari yang benar" menyiksa.... Sementara itu tukang kasur lainnya sibuk melakukan pembantaian pada guling" dan bantalnya. Semua guling" 'n bantal"nya yang tergetak disayat dan dirobek dengan kejam. Sambil membungkuk 'n menginjak gulingnya, menancapkan kemudian langsung.. kkkkkreeeekkkkk......... menyayat hingga sepanjang gulingnya. Satu persatu guling robek dengan sayatan yang menganga sepanjang badannya, tidak perduli di jahitan tengah, di samping, atau di belakang jahitan depan, sambil berjalan, menginjak untuk menahan gulingnya, lalu menyayatnya. Dan tiba giliran bantal"nya yang mengalami nasib sama, diinjak, lalu langsung kkkreeeekkkkk...... tukang kasur menbuat sayatan pada sisi pinggir sepanjang bantalnya. Setelah itu ia sibuk membalik satu persatu guling" 'n bantal"nya untuk mengeluarkan kapuknya.
Dan yan lebih menyiksa lagi, terdengar percakapan temanku dengan mamanya, "Ria, kasurmu diganti aja kulitnya, khan sudah lama banget tuch kasurmu belum diganti", "Gak mau ah ma, aku ga suka kasur baru yang mlentung", mana keras banget lagi. Biar aja lah ma, kasurku ga usah diganti". "Ga bisa Ria nanti klo sudah parah, manggil ibu tukang kasurnya susah lagi, sudahlah cepat keluarkan kasur guling bantal kamu". Dengan sedikit kesal 'n berat hati temanku masuk ke kamar diikuti dua orang pembantunya. Dan ternyata yang diseret" kedua pembantu itu adalah sebuah kasur pink garis putih yang memang terlihat sudah lama banget dipakai, kelihatan sudah empukkkk banget, sedikit penyet, dan kelihatan halus 'n lembut banget kasurnya. Sepontan aku menggantikan kedua pembantu itu membawa kasurnya, dan memang benar, kasurnya sangat empukkk banget, halus, 'n lembutt banget; dan aromanya enak banget, bau badan cewek. Dan dengan sengaja aku mengangkat sedikit tinggi karena aku ingin mengesek"kan ereksi ku ke kasurnya. Untung saja resletingku sudah aku turunkan, dan benar saja, waktu menyentuh kasurnya, sensasinya luar biasa..... Yang membuat aku sedih adalah walau kasur yang aku bawa itu menjerit" ketakuan karena takut dibongkar, aku mengantarkan kasur pink garis putih yang cantik itu untuk dibongkar. Bila aku bisa menghentikan waktu, ingin aku membawa kasur yang ku bawa itu pulang kerumah. Sampai teras samping, aku meletakkan kasurnya diatas pagar teras, dan masih dengan berat hati untuk meninggalkannya, tak lama seorang pembantu membawa guling bantal pink garis putih 'n melemparkannya ke lantai......
Selanjutnya aku dan teman"ku mulai mengerjakan tugas kelompok kami, tapi hari itu aku sama sekali tidak bisa konsentrasi, karena suara kkkreeeekkkk..... kkkreeeeekkkkk, kasur" guling" 'n bantal" ku yang robek di sayat cutter, karena letak kami yang hanya dihalangi sudut tembok. Saat aku menyempatkan untuk melihat, kasur pink garis putih sedang mengeliat" 'n menjerit kesakitan, karena sedang disayat cutter pada tiga sisi pingirnya. Lalu dengan enaknya tukang kasur menginjak dan menarik kulit atasnya........ Setelah semua benang tengah lepas, tukang kasur memindahkan kapuknya keluar dengan kakinya. Dan langsung menghapiri kasur oranye kuning merah garis abu" yang menggantung di tembok pendek teras, langsung menancapkan cutter di sisi pinggir kasur, dan berjalan berkililing dari sisi pinggir atas, sisi pinggir samping dan sisi pinggir bawah sambil menarik cutter yang menacap. Lalu menjatuhkan kasurnya kebawah, menginjak dan menarik kulit atasnya akhirnya mengluarkan kapuknya dengan kakinya. Sedangkan seorang lagi dengan santainya duduk dengan beralaskan guling dan bantal pink garis putih yang ditekuk dua. Tak lama kemudian dengan polosnya kkreeekkkk.... menyayat guling dan bantal yang didudukinya, kontan guling 'n bantalnya menjerit kesakitan, lalu membaliknya untuk mengeluarkan kapuknya.
Pada saat sedang melakukan tugas pembedahan ikan mas, kodok, dan burung dara; temanku memanggil pembantunya minta dibawakan kain lap. Dan seorang pembantunya datang dengan membawa 4 guling, 2 guling pink garis putih, dan 1 guling oranye garis putih dan 1 guling hijau garis putih...... Saat melihat 4 guling itu digletakkan dilantai ingin sekali mengambilnya lalu mengusap"kannya pada ereksiku. Tapi aku hanya bisa memegang dan mengelap darah yang keluar dari hewan yang dibedah untuk tugas. Tangan ini bergetar tidak karuan saat memegang dan mengelap darah menggunakan guling pink garis putih, sedangkan guling yang lainnya juga dipegang oleh teman" ku, juga digunakan untuk membantu membersihkan darah yang mengucur..... Dunia rasanya kiamat, dan untung semua teman" tidak ada yang memperhatikan celanaku yang menonjol karena ereksi............
Sore harinya setelah tugas sekolah selesai, kamipun beres", dan aku segera menyimpan 4 gulingnya untuk kubawa pulang. Sedikit berdebar" takut guling nya yang dipakai untuk lap ditanyakan. Sambil menunggu teman" lain, pandanganku tak lepas dari tumpukan kasur guling bantal yang sudah terkulai tanpa kapuk. Aku berharap semuanya dimasukkan ke dalam kantong sampah dan dilempar ke bak sampah, sehingga nanti malam aku bisa kembali untuk mengambil kantong sampah besar yang berisi kasur guling bantal, walau sudah dibongkar tanpa kapuk, tetapi tetap bisa kusimpan untuk dielus"kan pada ereksiku....... Ternyata semua kasur guling bantalnya dibuntel dengan kain lebar lalu dibawa masuk ke dalam rumah..... Arrrggghhhh..... jengkel sekali, kasur guling bantal yang sudah disiksa dengan disayat" dan dibongkar masih ingin disiksa lagi. Ternyata benar, memang semua kasur guling bantalnya masih mau disiksa lagi, kasur"nya akan dicuci bersih untuk alas meja gosokan, dan semua guling" dan bantalnya akan dicuci untuk lap atau kain pel didapur belakang, menurut informasi yang ku dapat dari pembantunya. Sunguh malang 'n tragis nasib kasur" guling" dan bantal"ku itu.....................
Sampai di rumah sambil mandi aku mencuci guling"ku, semuanya kotor kena noda darah dan baunya sangat amis sekali..... Dengan perlahan dan lembut aku mencuci ke 4 guling"ku itu, setelah kurendam dengan sabun detergen. Setelah bersih dan tidak amis, aku memeluk ke 4 gulingnya dan mengelus"kan ereksiku, sambil mandi aku menikmati puncak kenikmatannya.........
Ternyata keesokan harinya pekerjaan kelompok harus diulang kembali, karena hasil foto yang ku buat tidak fokus semua, wah pasti gara" kemarin tidak konsen waktu motret obyek binatang yang dibedah. Setelah jam sekolah kami kembali ke rumah teman kami, lagi"pemandangan yang mengerikan terjadi, semua kasur", guling", dan bantalnya sedang dijemur setelah dicuci. Yang mengerikan adalah semua kasur"nya sudah terbelah dua, sama sekali tidak ada yang selamat. Guling"nya pun mengalami nasib yang sama, semuanya telah dirobek tanpa bulatannya; dan bantal"nya hanya dirobek melebar saja. Lagi" aku ditegur salah seorang temanku karena diam tercekat melihat kasur", guling", dan bantal" yang melambai" tertiup angin.............
Hari ini kembali kulalui dengan kegundahan dan penyesalan karena tidak berhasil menyelamatkan kasur", guling", dan bantal"ku yang dibatai habis"an.......................... Saat kembali membuat tugas pembedahan, lagi" lap yang digunakan adalah sayatan guling tanpa bulatannya, 4 guling kembali digunakan untuk kain lap. Tapi sampai akhir tugas aku sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk menyimpan ke 4 guling tersebut, karena saat membereskan barang"nya dibantu oleh seorang pembantu temanku..........................
AAArrrrrgggghhhhhh...............

Senin, Juni 21, 2010

Kasur Di Rumah Seberang Di Bongkar

Pembantaian Babak Ke Dua
Sebuah kejadian yang mengerikan kembali terulang didepan ku, dan kejadiannya adalah di seberang rumah ku. Awalnya hanyalah sebuah ritual penjemuran dua buah kasur. Kasur yang di jemur adalah kasur merah jambu garis putih ukuran double dengan lebarnya 2 meter, dan sebuah kasur merah biru hijau abu" putih ukuran single, keduanya adalah kasur dengan motif langka. Dan kedua kasur itu adalah kasur yang sudah digunakan cukup lama, terlihat dari agak tipisnya 'n empuknya kedua kasur itu. Pemandangan kedua kasur itu menyita perhatianku, karena takut bila acara penjemuran kasur itu berubah menjadi acara pembantaian kedua kasur" itu. Ternyata yang ku takutkan benar" terjadi, seorang tukang kasur datang, 'n masuk ke rumah itu. Serpertinya memang sudah di pesan, karena sama sekali tidak terlihat negosiasi ongkos kerjanya. Tak lama kemudian keluar pembantu dengan menyeret 4 guling 4 bantal merah jambu garis putih dan 2 guling 2 bantal merah biru hijau abu" putih, semua guling bantalnya sudah sangat empuk 'n sedikit penyet. Tak lama kemudian tukang kasur itu menyeret kasur merah jambu garis putih ke teras garasi, lalu menginjak kasur itu berjalan ke tengah", berjongkok, dan menancapkan pisau cutternya di tengah" atas kasur merah jambu itu. Setelah itu langsung menarik cutternya dan merobeknya hingga bawah, kkkkrrrrreeeeekkkkk...... bunyi yang sangat memilukan ditelingaku, dan kasur merah jambu garis putih yang empuk serta halus itu langsung mengeliat" kesakitan. Aku tak tahan melihatnya, 'n tanpa sadar aku sudah mengalami ereksi yang luar biasa. Andai saja bisa, aku ingin berlari, kemudian terngkurap sambil menggesek"kan ereksi ku ke atas kasur kemudian menjepit pinggiran kasur itu sambil menekan"kan ereksi ku. Setelah disayat dari atas hingga bawah, kedua tukang kasur mengangkat mendirikan kasurnya, sambil itu diratakan, sambil menekan masuk kapuk yang berada dipinggiran luarnya. Sambil memegang pada kedua sisinya, tukang kasur kembali menyayat bagian belakang kasur dengan membedakan satu kotak dibelakang, kkkrrrreeeeekkkk...... luar biasa kejamnya kedua tukang kasur itu tanpa memperdulikan kasur merah jambu yg terus mengeliat" kesakitan, 'n tak lama setalah diletakkan kembali di lantai kasur merah jambu garis putih sudah tidak bergerak lagi. Kasur merah jambu seperti itu adalah kasur yang sangat kuidam"kan, ingin sekali memilikinya, ingin sekali bisa meniduri sambil tengkurap, menggesek"kan ereksi diatas kasur yang sangat empuk dan halus permukaan kulitnya. Begitu selesai memadatkan kapuk di kedua kasur merah jambu garis putih, tukang kasur itu menarik kasur merah biru hijau abu"putih, dan langsung mulai mengiris jahitan pinggir kasurnya, tanpa menghiraukan kasur merah biru hijau abu" putih yang menjerit" sambil mengeleliat kesakitan. Begitu jahitannya mulai robek, tanpa belas kasihan tukang kasur langsung merobek jahitan untuk mengeluarkan kapuknya, kkkrrrreeeeekkkkk....... kkkkrrreeekkkk..... lagi" terdengar bunyi yang menilukan hati. Begitu robekan dirasa cukup lebar, cutter langsung dimasukkan ke dalam kasur untuk memutuskan benang" tengah penahan kapuk, sehingga tukang kasurnya dengan mudah mulai menarik" keluar kapuknya. Kkkrrreeekk.. kkkrreeeekkkk.... bunyi robekan pada sisi kasur, hingga menyisakan robekan pada tiga sisi kasurnya. Akhirnya selesai sudah penyikasaan kasur merah biru hijau abu" putih, hingga kasur itu terkulai lemah tanpa kapuk, dan langsung dilemparkan ke pojokan garasi. Benar" pemandangan yang sangat memilukan, lagi" tanpa sadar aku mengalami ereksi yang luar biasa, tanpa terasa ada sedikit cairan yang membasahi celana ku. Kapuk dari kasur merah biru hijau abu" putih ternyata masih kurang untuk mengisi kasur merah jambu garis putih yang ke dua. Maka dengan tanpa belas kasihan, sang tukang kasur menarik satu guling merah biru hijau abu" putih yang menjerit karena ketakutan, dan dengan tanpa perasaan mencancapkan cutternya di jahitan tengah guling, lalu kkkkrrrreeeekkkkk.... cutter ditarik merobek guling dari atas hingga bawah, dan setelah robekannya terbuka lebar, langsung membalik gulingnya untuk mengeluarkan kapuknya. Selanjutnya sebuah guling yang sama mengalami nasib yang sama, tanpa memperdulikan jeritan 'n guling yang mengeliat" kesakitan, kkkkrrrreeeekkkkk....... Dua guling merah biru hijau abu" putih terkulai tanpa kapuk dengan robekan yg menganga sambil mengeliat" kesakitan. Sungguh sebuah pemandangan yang mengerikan, dan aku hanya bisa melihat dari balik pagar. Dan kapuk dari dua guling yang sudah empuk masih kurang, maka keempat guling merah jambu garis putih lah yang menjadi sasaran selanjutnya. Sambil berdiri, tukang kasur memegang guling 'n menginjak bagian bawahnya, lalu dengan sedkit membungkuk menancapkan cutter dan kkkkrrrreeeeeeekkkkk..... cutter ditarik sambil menegakkan badan. Guling merah jambu garis putih menjerit kesakitan dan langsung membalik gulingnya untuk mengeluarkan kapuknya. Ketiga guling merah jambu garis putih yang sudah empuk, penyet, dan sangat halus, mengalami nasib yang sama pula, kkkkrrrreeeekkkk...... semuanya dirobek dijahitan tengahnya, dan semuanya dirobek dari atas sampai bawah. Sudah 6 guling terkulai tanpa kapuk, tapi tukang kasur masih mengambil 'n mengumpulkan ke 6 bantalnya. Dan kembali dia menancapkan cutternya, kali ini di pucuk bantal, kkkrrreeeekkkk... dengan tanpa persaaan bantal itu dirobek sepanjang sisi panjangnya. Terus hingga 6 bantal dikeluarkan kapuknya. Tapi setelah sebuah kasur, 6 guling dan 6 bantal menjadi korban, ternyata kasur kedua belum cukup terisi. Karena dirasa tanggung, maka 2 buah guling oranye garis putih yg sudah sangat empuk 'n sedikit usang karena sudah dipakai cukup lama pun diseret keluar sambil menjerit" dan bantal oranye garis putihnya pun juga dikorbankan. Segera untun menyelesaikan pengisian kasurnya, maka si tukang kasur menancapkan cutternya pada kedua guling oranye garis putih yang ditumpuk sekaligus menembus keduanya, lalu kkkkrrreeekkkk.... merobek membelah bulatan kedua gulingnya. Dan langsung mengeluarkan kapuknya 'n bantalnya pun langsung dirobek pada sisi panjangnya. Setalah acara ritual pembedahan kasur guling bantal itu berakhir, kedua kasur merah jambu garis putih itu langsung dijahit pada sisi pinggirnya untuk menutup sayatan yang membelah kasurnya lalu dijemur kembali. Dan yang aku tunggu adalah semua kasur guling bantal yang sudah dibongkar, dimasukkan ke kantong plastik, lalu dibuang ke tempat sampah. Tapi harapan itu sirna karena semua kasur guling bantalnya dimasukkan ke dalam sebuah bak besar yang kemudian diisi penuh air. Setelah itu kedua pembantunya mulai mencuci kasur merah biru hijau abu" putih, disikat dan dibersihkan semua benang penahan kapuk tengah serta sampingnya. Yang menjengkelkan, setelah bersih kasurnya direntangkan, dan masing" pembantu memegang kedua sisinya, dan dengan tanpa dosa langsung membelah dua kasurnya, kkkkkkkrrrreeekkk... kasur yang masih masih basah itu langsung mengeliat" kesakitan sampai akhirnya diam tak begerak sama sekali. Dan kemudian dilanjutkan dengan mencuci semua guling" dan bantalnya. Setelah selesai semua kasur guling bantalnya dikeringakan dijemuran baju di teras rumahnya. Sungguh tragis nasib kasur gulng bantal itu, aku hanya bisa menamdanginya dari luar rumah tanpa bisa menyentuh atau memegang semuanya. Malam harinya ingin sekali menyelamatkan semua kasur guling bantal itu, tapi karena jarak ke pos jaga terlalu dekat sehingga aku hanya bisa memandanginya dengan perasaaan miris...........
Beberapa hari kemudian terlihat rumah seberang itu men-service mobilnya. Yang paling mengejutkan, lap yang digunakan adalah 4 guling, 2 guling merah jambu garis putih, guling merah biru hijau abu" putih, dan guling oranye garis putih. Melihat semua guling itu dipakai untuk membersihkan bagian" mesin, untuk lap tangan yang kotor oleh olie, tanpa sadar kembali aku mengalami ereksi yang luar biasa, sampai membasahi celanaku. Semua guling"ku sudah penuh noda olie, dan sangat mengenasan sekali. Sore harinya aku menunggu semua guling" ku itu digletakkan dan dibuang, ternyata semua guling" ku dibuat menutup bagian mesin dan kap mesinnya ditutup rapat. Geram, kesal, jengkel, semua perasaan itu bercampur jadi satu. Sampai keesokan harinya pekerjaan memperbaiki mobil dilanjutkan kembali. Siang harinya aku terkejut dengan bunyi kkkrrreeekkkkkkk...., dengan polosnya semua guling" ku itu dirobek jadi dua, krrrreeeekkkkk.... sebuah guling merah jambu garis putih dirobek setelah ditusuk obeng, ada yang dibelah dengan geegaji besi. Sore harinya penyiksaan guling" yang telah terbelah dua itu berakhir, dan tidak terlihat gerakan sama sekali pada semua guling" ku. Akhirnya semua guling" ku digletakkan tanpa belas kasihan. Dengan berdebar aku menunggu sampai semua montir dan pemilik mobil pergi, jangan sampai ada seorang yang iseng membakar semua guling" ku itu. Dan setelah semuanya pergi, langsung aku mengambil semua potongan guling" ku, membawa pulang dan langsung mencucinya. Cukup sulit untuk membersihkan bekas noda olie pada semua guling" ku. Dengan persaaan tidak karuan aku mulai mencuci guling" dan tanpa sadar aku sudah ereksi. Setalah merendam dengan sabun konsentrat dan menguceknya dengan sedikit kuat, akhirnya berakhir sudah ritual mencuci gulingnya. Setelah ku peras dan ku keringkan, ku bawa potongan" gulingnya ke kamar. Aku langsung mencium dan mengelus" guling" ku itu dengan sedih. Tanpa sadar aku sudah mengelus" kan guling" ku itu pada ereksi ku, dan aku menikmati kenikmatan sensainya.........

Selasa, Februari 23, 2010

Kasur Tetangga Sebelahku Dibongkar

Pembantaian Babak Pertama
Suatu pagi ketika sedang santai didepan teras rumah, padanganku tertuju pada sesuatu yang aneh. Pintu garasi tetangga sebelah rumah terbuka, dan ada suatu benda yang tidak asing dimataku, sebuah kasur tergeletak di lantai garasi. Sudah tentu akan mengundang kepanikan dan kegelisahan yang sangat hebat, apa lagi kasur tersebut terlihat mengeliat" kesakitan. Dugaanku pasti kasur sahabatku itu sedang dibongkar, kapuknya dipindah ke kasur yang baru. Karena penasaran dan kasihan, maka aku keluar rumah dan melihat dari dekat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Akibatnya tepat didepan pintu pagar, terpaku dan tercekatlah ketika melihat sebuah pemandangan seorang ibu" sedang merobek kasur, kasur merah corak kembang yang sudah lumayan empuk sedang dibredel dan kapuknya dikeluarkan. Yang kejam, sang tukang kasur tanpa belas kasihan merobek kasur itu dijahitannya, krreeekkkk.... bunyi itu terasa sangat memilukan ditelingaku, karena bunyi itu akan diikuti dengan jerit kesakitan dari kasur itu. Saat itu aku mencoba masuk dan mendekat masuk ke garasi rumah itu. Bunyi sobekan demi sobekan yang semakin banyak menandakan semakin banyak pula kapuk yang dikeluarkan dari kasurnya itu. Dalam garasi itu masih tergeletak sebuah kasur lagi yang sama, merah corak kembang, kasur itu tergeletak dengan ketakutan yang luar biasa, dan hanya dia seorang yang bisa merasakan perasaan takut kasur sahabatnya itu. Akhirnya selesailah satu kasur terbongkar, dan kapuknya sudah habis dikeluarkan, dan kasur sahabatnya itu dirobek keliling 3 sisi. Sesaat si tukang kasur masih menarik" kapuk yang tersangkut di pinggiran kasurnya. Setelah itu dengan tanpa belas kasihan tukang kasur itu melempar kasurnya ke lantai.

Dan dengan tanpa dosa si tukang kasur kemudian manarik kasurnya yang satu lagi. Sudah pasti kasurnya yang satunya itu langsung menjerit" ketakutan. Kemudian dengan tanpa belas kasihan si tukang kasur mulai mengiris jahitan yang terdapat di pinggiran kasurnya itu. Dimata ku sebuah pemandangan yang mengenaskan, setelah diiris langsung dirobek lah kasurnya itu, krreeekkk.... sekali lagi jeritan yang memilukan terdengar. Setelah kasurnya itu robek, kebetulan pembantu rumah itu lewat, dan tukang kasur berbincang" dengan sang pembantu. Kesempatan tak akan aku lewatkan, aku segera menarik kasur yang sudah tanpa kapuk. Segera kucium dan ku elus", tapi kasurku itu sudah terkulai tanpa daya. Sesaat aku mendengar tukang kasur itu meminta kasur lain untuk kapuk tambahan. Dan sesaat pembantu itu masuk rumah dan kembali dengan menyeret sebuah kasur merah jambu garis putih, kotak bujur sangkar yang biasa digunakan di baby box. Kasur merah jambu itu langsung menjerit ketakutan melihat suasana di garasi itu. Kasur merah jambu itu langsung diserahkan untuk dibongkar, tukang kasur yang menerima segera mengiris jahitan yang terdapat dipinggiran kasurnya itu. Lagi" jetitan yang memilukan terdengar dan kasur itu langsung mengeliat kesakitan. Tetapi tukang kasur itu terus merobek dan merobek serta menarik kapuknya keluar dari kasur itu dengan kasar. Sampai akhirnya setelah dirobek keliling pada ketiga sisinya, tukang kasur membalik kasur keluar kasur itu untuk membersihkan sisa" kapuk pada pinggiran kasurnya sambil mengebut"kan kasurnya. Akhirnya terkulai sudah kasur kotak itu tanpa daya. Setelah itu kasur merah kembang yang tergeletak kembali ditarik dan dengan tanpa perasaan langsung merobek lagi kasur itu. Ia dapat mendengar dan merasakan jeritan kesakitan dari kasurnya itu dengan luapan ereksi yang luar biasa. Tanpa memperdulikan perasaannya dan kasur yang dibantai tukang kasur terus merobek dan merobek sambil menarik kapuk keluar dari kasur dengan kasar. Sampai akhirnya kasurnya itu sudah dirobek hingga keliling pada ketiga sisinya, kemudian kasur tersebut dibalik untuk membersihkan kapuk" yang tersisa. Setelah tukang kasur itu mulai memasukkan kapuk kedalam kasur baru, ternyata masih belum mencukupi untuk memenuhi kasur barunya. Kembali si tukang kasur mencari pembantu itu, kesempatan itulah yang langsung digunakannya untuk mengambil kasur kotak merah jambu garis putih, langsung dielus", dan diciuminya dengan perasaan yang sangat pilu, tanpa sadar ia mengelus"kan kasur itu ke ereksinya. Dia menangis 'n menjerit dalam batinnya meratapi nasib kasur"nya itu. Kemudian mengusap", mengelus" kasur merah kembang, akhirnya pembantu dan tukang kasur kembali ke garasi dengan menyeret 4 guling 4 bantal merah kembang, serta 2 guling 2 bantal merah jambu garis putih yang keenam"nya adalah guling dan bantal yang sangat empuk. Keenam guling bantal itu menjerit" ketakutan, apalagi setelah melihat tiga buah kasur telah terkulai di lantai tanpa kapuk dan dengan sayatan diketiga sisinya. Dia terpaku seperti disambar petir disiang bolong melihat guling" bantal" itu diseret ke garasi dan langsung dilempar ke lantai. Si tukang kasur langsung menarik guling merah kembang kemudian menancapkan cutternya di bagian bawah tengah jahitan langsung menyayatnya hingga sepanjang guling itu, guling itu langsung mengeliat kesakitan, dan dia hanya bisa memandanginya dengan ereksi yang luar biasa, kemudian membalik gulingnya untuk mengeluarkan kapuknya. Setelah menarik sebuah guling merah kembang lagi, langsung menyayat guling itu dari jahitan tengah atas hingga sepanjang guling itu. Satu per satu guling merah kembang disayat dengan cutternya, guling"nya itu menjerit, dan mengeliat kesakitan. Dengan perasaan bergetar dia memangku sebuah guling merah jambu garis putih yang sedang ketakutan, mengelus"nya, menciuminya, dan tanpa sadar ia menekan"an guling itu pada ereksinya yang sudah memuncak untuk memberi sedikit ketenangan pada guling itu. Begitu tukang kasur menarik guling merah jambu yang di lantai dan mulai menyayatnya, guling yang dipangkunya menjerit histeris, setelah tersayat sepanjang gulingnya, tukang kasur langsung membalik guling untuk mengeluarkan kapuknya. Nah karena guling tinggal tersisa yang dipangkunya, maka tukang kasur memintanya, guling itu menjerit" histeris. Dengan berat hati terpaksa dia menyerahkan guling itu untuk dibantai. Setelah dipegang tukang kasur, pisau cutternya langsung menancap di jahitan tengah bawah langsung disayat keatas, padahal bagian atas guling itu masih dipegangya. Dia tercekat saat melihat ditangannya guling disayat, setelah robek langsung dibalik untuk mengeluarkan kapuknya. Tukang kasur kembali sibuk untuk memasukkan kapuk dari keenam guling kedalam kasur baru. Dia mengambil guling merah jambu garis putih, membaliknya, mengelus", menciuminya dan menekan"kan, nengusap"kan guling itu pada ereksinya. Sebenarnya dia bisa untuk mengantongi guling itu tanpa diketahui tukang kasur yang sedang sibuk memasukkan kapuk. Tapi dia takut nantinnya si pembantu menanyakan bila guling merah jambu garis putihnya berkurang satu. Dia kembali memangku sebuah bantal merah jambu garis putih, dan tanpa sadar bantal itu sudah dielus"kan dan ditekan"kan pada ereksinya. Setelah selesai, giliran bantal"nya, sebuah bantal merah jambu garis langsung ditarik kemudian disayat dari salah satu sudut bantal melebar hingga sudut lainnya, dan kapuknya langsung dituang keluar. Satu persatu dengan diiringi bunyi kkkrreeeekkk, bantal" nya mengeliat dan terkulai tanpa daya. Dia kembali memangku guling merah jambu garis yang sudah tidak berisi kapuk untuk dielus"kan pada ereksinya.
Setelah kedua kasur barunya mulai dijahit lubang kapuknya, inilah saat yang paling menegangkan. Dia menunggu dengan berdebar" apakah semua kasur", guling", dan bantal"nya itu akan dibauang atau tidak. Harapannya adalah semuanya dimasukkan kedalam kantong plastik hitam besar, kemudian dilemparkan ke tempat sampah depan rumah. Sehingga malamnya dia dapat menyelamatkan semua kasur", guling", dan bantal"nya itu. Ternyata harapannya tidak terkabul setelah dia bertanya pada pembantu rumah itu bahwa ternyata kasur", guling" dan bantal"nya tidak dibuang, melainkan akan dipakai. Kasur"nya akan dibuat alas pada meja setrikaan, dan guling" bantal"nya mau dibuat lap serta serbet. Maka sedihlah hatinya karena tidak dapat mendapatkan kasur", guling" dan bantal"nya.

Kesokan harinya ternyata memang terbukti, ketiga kasurnya telah dibelah dua, dan guling" bantal"nya telah menjadi potongan kain persegi panjang. Potongan besar berasal dari guling dan potongan yang lebih kecil berasal dari bantal. Pemandangan itu sangat mebuat hatinya sangat menderita, dan itulah yang mengakibatkan semakin melekatnya dia pada kasur, guling, dan bantal, tanpa ada seorangpun yang menyadarinya.

Rabu, Januari 20, 2010

Pembantaian Masih Terus Berlanjut


Trauma di rumah sendiri
Akhirnya sampailah di Jakarta, dan si anak tetap membawa guling, kasur, dan bantal kesayangannya, yaitu sebuah kasur dengan corak garis merah kuning abu2x hitam yang sudah agak lembek, sebuah guling merah jambu ukuran sedang, dan sebuah bantal merah jambu polos. Semuanya turut serta sampai di Jakarta, dan kembali menemani saat2x tidurnya. Tapi walau begitu masalah pembantaian kasur guling bantal sahabatnya belumlah selesai. Ternyata tidak semua kasur sahabatnya yang di Surabaya dibongkar, tanpa disadari di dalam kamarnya ternyata masih tersisa 6 buah kasur, kasur merah jambu putih, kasur ungu merah jambu abu2x merah, kasur merah biru hijau abu2x, kasur merah biru kuning coklat, kasur merah kuning abu2x hitam, kasur merah putih abu2x hitam. Tapi tanpa disadari kasur merah biru hijau abu2x sahabatnya diambil oleh pembantu yang sadis itu. Kasur sahabatnya itu dibongkar sedikit2x diambil kapuknya untuk mengganti kapuk guling bantal dirumahnya, bila sudah kelihatan penyet atau kapuknya sudah mulai hancur. Pernah saat dia baru pulang sekolah, ia melihat kasur merah biru hijau abu2x sahabatku mengeliat2x kesakitan karena cara mengeluarkan kapuknya yang sangat kasar sekali, kapuk ditarik keluar secara paksa sehingga benang tengah penahan kapuk ikut tertarik, sehingga mengoyakkan dan menimbuklan lubang2x pada kasurnya. Di lantai sudah ada dua guling dua bantal merah putih garis yang sudah terisi padat. Yang membuatnya tercengang ternyata kapuk dari kasur sahabatnya itu akan dimasukkan ke dalam guling merah jambunya. Guling merah jambunya terkulai tak berdaya karena sudah tak terisi kapuk. Dia menjerit karena terkejut, tapi si pembantu yang kejam langsung menyuruhnya masuk rumah untuk ganti baju. Setelah selesai ganti baju dia langsung keluar dan mendapati gulingnya sudah terisi setengah, dia minta untuk tidak mengisi gulingku terlalu padat. Tapi pembantu kejam itu tidak menghiraukan tangisannya itu dan tidak mengiraukan jeritan kasurnya yang kesakitan karena ditarik2x sehingga badannya berlubang. Akhirnya selesai sudah acara menyiksa sahabat2xnya, dan semua guling bantal dijahit. Setelah selesai ia mengambil guling merah jambunya dan membawanya ke kamar. Ia memeluk, menciuminya dan mendekapnya erat2x, seakan meresakan sakitnya karena dibongkar. Malamnya tanpa disadari ia tidur sambil memeluk dan menjepit erat2x gulingnya, sehingga ia merasakan sensasi bercinta dengan guling, sampai pada puncaknya. Beberapa kali saat gulingnya mulai empuk dia merasakan ketakutan yang luar biasa, krn saat guling merah jambu itu mulai lembek dan penyet adalah saat dimana dia dapat merasakan sensasi bercinta yang luar biasa dengan gulingnnya. Sampai satu saat pulang sekolah dia tidak mendapati guling bantal kesayangnnya di atas tempaat tidur, dan menemukan sebuah guling merah jambu garis putih yang ukurannya lebih besar dan tidak terlalu padat. Ia mencari2x dengan perasaan takut yang luar biasa, dengan tanpa berani bertanya kepada siapapun kemana gerangan guling kesayangannya itu. Dia mencarinya ke tempat pembuangan sampah di belakang kompleknya, dan dia menemukan gulingnya tergeletak di tempat sampah. Beruntung gulingnya itu tidak tertimbun sampah dan kotor. Malam harinya ia mengambil gulingnya, mebawa ke kamarnya, dia menciumi, memeluk, dan mendekap erat2x gulingnya. Pagi harinya ia menyimpan gulingnya agar tidak ketahuan. Sampai suatu waktu tanpa diketahuinya, ternyata gulingnya itu ditemukan oleh pembantu kejam di sela2x tumpukan kasur sewaktu akan mengambil kasur merah biru hijau abu2x untuk diambil kapuknya. Sepulangya dari sekolah ia terkejut mendapati satu kasur berkurang dan itu adalah tempat dia menyembunyikan guling kesangannnya. Kali ini dia tidak menemukan gulingnya di tempat pembuangan sampah. Dan beberapa hari kemudian tanpa disenganja ia menemukan gulingnya sudah berbentuk kain persegi panjang dibuat kain pel. Ia mengambil dan membawanya ke kamarnya, ia menangis sambil memegang dan memeluk gulingnya. Mulai saat itulah ia mulai bisa menerima guling merah jambu garis putihnya, dan mau bercinta dengannya.

Walau sebenarnya kasur2x merah putih abu2x yan dibawa dari Surabaya tidak ingin dijadikan dengan diisi kapuk yang dibongkar dari semua kasur sahabat2xnya, namun rasa bencinya terhadap semua kasur2x itu masih tersisa. Tapi setelah beberapa lama kemudian, dia bisa menerima bahwa itu bukan sepenuhnya kesalahan para kasur2x itu. Ia mulai mau menyentuh, mengusap2x, dan meniduri kasur2x itu. Apalagi saat sebuah kasur dirumah itu milik adiknya yang dibilang sudah patah dan tidak bisa dipakai, padahal sebenarnya bukan patah, melainkan kapuk pada bagian tengah kasur yang bergeser. Dengan tanpa belas kasihan si tukang bantai menyeret kasur merah putih abu2 dan kasur merah coklat abu2 milik adinya ke garasi. Dia mengikuti ke garasi dan bertanya "Mau diapain kasur2 nya ?" "Mau dipendekin biar bisa sama panjang" Dengan polos dan tanpa memperhatikan kedua kasur sahabat si anak yg sudah menjerit2 ketakutan, si pembantu meratakan panjang kedua kasur itu. Kasur merah putih abu2 terlentang di bawah, kasur merah coklat abu2 terkurap diatasnya,dan panjang kasur merah coklat abu2 tepat di posisi leher kasur merah putih abu2. Kemudian dengan enaknya si pembantu menancapkan pisau ke pinggirannya dan mulai memotong kasur merah putih abu2 tepat melewati lehernya. Jelas dimata si anak kasur merah putih abu2 sahabatnya itu mengeliat2 sampai begitu bagian atas putus, tak lama setelah itu selesai sudah.... kasur merah putih abu2 sahabatnya sudah dibantai...... si anak melihat sambil tanpa sadar ia mengalami ereksi yang luar biasa, dan menangis dalam hati. Sedangkan kasur merah coklat abu2 yg kemudian diangkat, menjerit2 histeris karena kasur dibawahnya dibantai dengan dipotong di bagian leher. Setelah itu kapuk di potongan kasur merah putih abu2 dikeluarkan dan dimasukan ke karung. Kasur merah coklat abu2x digulung, digulung dan lalu dimasukkan ke kamar si anak, tapi diletakkan di barah ranjang. Ingin sekali si anak meniduri dan bercinta dengan kasur itu, tapi rasa takut ketahuan melebihi perasannya itu. Sehingga si anak hanya bisa membuka sedikit pembungkus plastiknya, mengusap2 dan mengelus2x kasur itu sambil menangis. Tanpa disadari, sedikit demi sedikit kapuk kasurnya terus berkurang, dan setiap dia melihat kasurnya semakin memendek. Ia hanya bisa mengusap2 dan mengelus2x kasurnya itu. Kemudian kasur itu menghilang entah kemana, sampai suatu saat ketika mencari kaus kaki di meja strikaan, tanpa sengaja ia menemukan kasur kesayangannya sudah menjadi beberapa potongan2 kecil. Ia memegang dan menangisi kasurnya yang terpotong2. Akhirnya si anak mengetahui bahwa kasur2 kesayangannya itu dibuat menjadi pembalut oleh pembantunya yang kejam. Jadi setiap persedian pembalut berupa kasur yang dibantai mulai habis si pembantu akan segera mencari2x kasur kesayangan si anak untuk dibantai dan dijadikan pembalut. Jadi bila setiap ada guling bantal yang menggembung padat dan dijemur, pasti guling bantal itu habis dipadati kapuk yang dikeluarkan dari kasur2nya.

Melihat kasurnya yang tersisa tinggal dua, maka si anak memindahkan kasur merah muda garis putih ke ranjangnya. Ia menumpukkan kasur merah muda garis putih itu ke atas kasur merah kuning garis abu2 hitamnya. Segera ia naik ke kedua kasur itu dan bercinta dengan kedua kasurnya itu. Kedua kasurnya itu sangat empuk, halus, dan sudah mulai lembek. Sehingga si anak bisa menjepit sisi kasurnya yang empuk itu di paha, dan menekan2 kan burungnya, si anak bercinta sambil menangis karena dari enam buah kasur di kamar itu sekarang tersisa 2 buah, dimana 4 buah kasur kesayangannya sudah habis dibantai oleh pembantunya untuk dijadikan pembalut. Karena kejadian demi kejadian yang mengerikan di mata sang anak, maka si anak semakin melekat dan semakin tidak terpisahkan dari kasur2, guling2, dan bantal2 nya. Ia semakin mencintai semua sahabatnya itu. Bahkan dengan kasur merah kuning garis abu2 hitam dan kasur merah jambu garis putihnya si anak terus menikmati sensasi bercinta baik dengan kasur2nya, guling dan bantalnya. Sampai suatu hari ketika sang anak selesai bergumul, sambil bercinta dengan kasur, guling dan bantalnya, tanpa disadari dibadannya banyak menempel debu kapuk, dan hal itu dilihat oleh ibunya. Karena banyaknya debu kapuk yang menempel, maka ibunya memerintahkan untuk membuang semua kasur2, guling dan bantal si anak. Dia terkejut bukan main sambil berusaha membersihkan debu kapuk yang menempel sambil beralasan kalo dia akan memakai kembali sprei, sarung guling dan sarung bantalnya kembali. Karena selama ini dia tidak memakai sprei, sarung guling dan bantal. Hal itu untuk memudahkan bila saat tidur dia ingin bercinta dengan kasur guling dan bantalnya. Tapi ibunya tidak mau mendengarkan alasannya dan tetap bahwa besok semua kasur, guling dan bantalnya harus dibuang. Malam harinya adalah malam yang paling mengerikan, dimana itu adalah saat terakhir kalinya ia tidur dengan kasur guling bantalnya. Ia menangis sambil bercinta dengan kasur, guling dan bantalnya, ia menciumi satu persatu kasur guling dan bantalnya dengan perasaan yang sangat takut. Ia larut dalam kesedihan sampai tertidur, dan saat bangun keesokan harinya, ia tidak ingin meninggalkan kasur, guling dan bantalnya. Tapi karena harus berangkat sekolah, maka iapun harus bersiap2. Setelah mandi, dan ia masih meniduri kasurnya sambil mengusap2x kasur guling dan bantalnya. Ia berangkat dengan perasaan gundah, ia melihat bahwa kasur, guling dan bantalnya menangis ketakutan karena akan berpisah dengannya. Sesampainya kembali di rumah, ia mendapati ranjangnya telah kosong, kasur merah kuning garis abu2 hitam, kasur merah jambu garis putih, guling merah jambu garis putih dan bantal merah jambu kembang putihnya sudah tidak ada lagi. Sebagai gantinya di lantai telah terhampar sebuah kasur yang terbungkus dengan sprei, sebuah guling dan bantal. Setelah berganti baju ia menyibakkan sprei kasurnya, ternyata masih ada kasur merah putih garis abu2 yang tersisa, untungnya kasur itu sudah tidak terlalu keras, lalu ia coba membuka sarung gulingnya, ternyata guling merah jambu garis putih sama dengan gulingnya yang dibuang, dan bantalnya adalah bantal merah putih garis abu2 yang ternyata adalah potongan kasur merah putih abu2 yang kemarin dibantai. Ia segera keluar kamar dan mencoba mencari semua sahabatnya, ternyata semua kasur guling bantalnya masih ada di kamar kosong, diletakkan di atas meja ping pong. Ia segera mengelus2 semua sahabatnya dengan ereksi yang luar biasa, ia memeluk erat gulingnya dan menjepitnya dipaha, kemudian ia menjepit bantalnya, dan terakhir ia menarik kasurnya sedikit turun untuk bisa memeluk kasurnya satu per satu. Kasur guling bantalnya terlihat menangis ketakutan dan ia coba untuk tetap mengelus2 semuanya. Ia masih untuk mencoba bernegosiasi dengan ibunya agar kembali diperbolehkan memakai kasur guling bantalnya yang lama. Tapi sang ibu tanpa mau memperdulikan kondisi dan perasaan anaknya yang sudah lama sangat menyayangi kasur guling dan bantal, tetap melarang dengan keras. Malamnya, setelah semua orang rumah tidur, si anak kembali ke kamar kosong, untuk menengok kasur guling dan bantalnya, dan kemudian setelah menurunkannya dari meja, ia langsung tengkurap dan meniduri kasurnya dengan rasa rindu yang luar biasa. Ia bercinta kembali dengan kasur2 nya, guling dan bantalnya. Keesokan harinya setelah pulagn sekolah semua sahabatnya sudah tidak ada lagi, semuanya sudah dibuang entah kemana. Ia mencoba mencari dengan berkeliling komplek dan ke tempat pembuangan sampah di belakang komplek, tapi tetap tidak menemukannya. Trauma kehilangan sahabat2 terus mengakibatkan luka yang mengakibatkan ia semakin melekat dengan kasur, guling, dan bantalnya.